Pertemuan 7 Addresing dan Routing

November 27, 2022

 Addressing (pengalamatan) : menetapkan pengenal local atau global, pribadi atau public, sementara atau tetap, ke perangkat 

Routing (perutean) : keterjangkauan didalam dan di antara jaringan dan kemudian menerapkan informasi keterjangkauan ini untuk meneruskan paket IP ke tujuan mereka. 

Network address : pengidentifikasi yamg digunakan untuk sementara atau terus-menerus menemukan perangkat di jaringan, untuk berkomunikasi dengan perangkat itu.


- Mekanisme Addresing

1) Classfull addresing
→ kumpulan kelas alamat (A, B, C, D, dan E), yang masing-masing mendukung ukuran jaringan maksimum yang berbeda. 
→ Pengidentifikasi kelas di awal (oktet pertama) alamat menentukan kelasnya. 
→ Alamat Kelas A ditunjukkan ketika bit pertama dari oktet pertama adalah 0 (alamat jaringan 1 hingga 127), 
→ alamat Kelas B adalah ketika bit pertama adalah 1 dan bit kedua adalah 0 (alamat jaringan 128 hingga 191), dan 
→ alamat Kelas C adalah ketika bit pertama adalah 1, bit kedua adalah 1, dan bit ketiga adalah 0 (alamat jaringan 192 sampai 223)

Pembagian kelas alamat IP
2) Subnetting 
→ SubNetting adalah proses membagi sebuah network menjadi beberapa Sub-network. 
→ Sebagai contoh, dalam sebuah jaringan lokal yang menggunakan alamat kelas B 172.16.0.0 terdapat 65.534 host address. 
→ Efisiensi pengelolaan jaringan dapat ditingkatkan dengan cara melakukan subnetting terhadap network tersebut.
→ Alasan-alasan perlunya dibentuk subnetting antara lain :
 • Memudahkan pengelolaan jaringan. 
 • Mereduksi traffic yang disebabkan oleh broadcast maupun benturan (collision). 
 • Membantu pengembangan jaringan ke jarak geografis yang lebih jauh (LAN ke MAN).
→ Pembentukan subnet dilakukan dengan cara mengambil beberapa bit pada bagian HostId untuk dijadikan SubnetId.

3) Variable-Length Subnetting 
→ Variable-Length Subnetting : subnetting dimana beberapa variable-length subnet mask (VLSM) berada digunakan untuk subnet dengan ukuran berbeda 
→ VLSM digunakan untuk meningkatkan ketersediaan subnet karena ukuran subnet dapat bervariasi.

4) Supernetting 
→ Supernetting adalah menggabungkan alamat jaringan, dengan mengubah address mask untuk mengurangi jumlah bit yang dikenali sebagai jaringan. 
→ Dengan mengurangi jumlah bit yang dikenali sebagai jaringan, kita pada dasarnya mengabaikan bagian dari alamat jaringan, yang menghasilkan agregasi alamat jaringan.

5) Private Addressing dan NAT 
→ Private addressing : yang tidak dapat diiklankan dan diteruskan oleh jaringan perangkat dalam domain public. 
→ IP Privat adalah sebuah alamat atau IP Address yang diberikan ke komputer atau laptop yang dan tidak terhubung ke jaringan internet.  IP Privat akan berkomunikasi dan terhubung kejaringan internet melalui NAT. NAT sendiri biasanya dikonfigurasikan didalam router yang terhubung ke internet sebelum masuk ke jaringan lokal. 
→ NAT memetakan alamat IP antara ruang publik dan pribadi.

- MEKANISME ROUTING

1) Menetapkan Arus Perutean 
→ Menentukan aliran perutean dimulai dengan proses analisis aliran. 
→ Ketika pengguna/client mengembangkan arus dalam spesifikasi aliran dan peta aliran, mereka membentuk dasar untuk merutekan arus. Karna arus lalu lintas adalah apa yang dirutekan melalui jaringan
→Proses pembentukan aliran perutean dalam jaringan terdiri dari 
• Segmentasi jaringan menjadi area fungsional (functional area) dan kelompok kerja (workgroups) 
• Mengidentifikasi batas antara area-area ini 
• Kemudian membentuk hubungan antara batas dan aliran perutean 
→ Functional are (FA) : kelompok dalam system yang memiliki fungsi serupa. 
• Grup dapat terdiri dari user (workgroups), aplikasi, perangkat, atau bisa kombinasi ini, mereka dapat berbagi pekerjaan/tugas, lokasi fisik, atau fungsi serupa dalam jaringan (misalnya backbone routing)
→Workgroup (WG) : grup pengguna yang memiliki lokasi, aplikasi, dan persyaratan umum, atau yang termasyk dalam organisasi yang sama. 
→Tujuan dari area fungsional : untuk menyederhanakan arsitektur routing. Mereka dapat melintasi batas-batas fisik, seperti kamar, lantai, dan bangunan. WG mirip dengan FA tetapi satu tingkat lebih rendah dalam hierarki.

2) Mengidentifikasi dan Mengklasifikasi Batas Perutean (Routing Bounderies) 
→ Routing Bounderies : pemisah fisik atau logis dari jaringan, berdasarkan persyaratan untuk atau administrasi jaringan itu. 
→ Batas fisik dapat diidentifikasi dengan LAN isolasi atau zona demiliterisasi (DMZ); antarmuka fisik pada peralatan jaringan; atau keamanan fisik. Batas logis dapat diidentifikasi oleh area fungsional, kelompok kerja, domain administratif, seperti sistem otonom (AS), dan domain manajemen perutean 
→ contoh ini jaringan digunakan untuk memisahkan perusahaan AS dari ISP. Jaringan yang digunakan untuk memisahkan jaringan lain (menyediakan buffer di antara mereka) sering disebut ILAN (Isolation LAN). 
→ Istilah lain untuk isolasi LAN adalah demiliterisasi. zona, atau DMZ. DMZ menunjukkan daerah penyangga antara dua faksidalam hal ini dua jaringan yang dipisahkan. Ini adalah batas keras yang umum, dan batas di mana EGP kemungkinan akan digunakan
→Batas lunak biasanya ditemukan dalam satu AS dan biasanya ditempatkan di persimpangan FA atau WG, seperti pada Gambar 6.14. Dalam gambar ini semua antarmuka antara area fungsional adalah batas lunak
→ Gambar diatas menunjukkan vatasan dan alur perutean untuk jaringan 
→ Arus perutean adalah arus informasi perutean, yang dilewatkan di antara area fungsional dan juga di antara AS 
→ Batas dan arus perutean penting untuk pengembangan arsitektur dan desain, karena arus perutean dapat dimanipulasi pada batas perutean

3) Memanipulasi Arus Perutean 
→ Ada beberapa teknik untuk memanipulasi aliran perutean pada batas keras dan lunak. 
o Dapat Menyediakan rute default melalui jaringan propagasi rute default. 
o Dapat menggunakan penyaringan rute untuk menyembunyikan rute, dan 
o Agregasi rute untuk menyederhanakan iklan. 
→ Dapat mengembangkan hubungan peering antara jaringan atau AS melintasi batas. Dan dapat mengembangkan kebijakan perutean dan penegakan kebijakan 
→ Rute Default : rute yang digunakan ketika tidak ada rute lain untuk tujuan tersebut. Propagasi rute default adalah teknik yang digunakan untuk menginformasikan jaringan (atau subnet atau FA) dari jalur default; propagasi dimulai pada titik keluar untuk jaringan. 
→ Pemfilteran Rute : teknik menerapkan filter rute untuk menyembunyikan jaringan dari AS lainnya, atau untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi rute dalam tabel perutean. 
→ Agregasi Rute : teknik pertukaran informasi perutean antara AS, biasanya antara penyedia layanan dengan jaringan transit, dan antara jaringan pelanggan besar. Teknik ini biasanya digunakan pada batasan yang keras dan dapat mencakup informasi kebijakan
→ Kebijakan mengambil Tindakan serupa yang ada pada lalu lintas yang cocok dengan satu atau lebih parameter AS (contoh nomor AS atau daftar nomor dan metrik AS, waktu biaya)

- STRATEGI ADDRESING

1) Mengevaluasi Protokol Perutean 
2) Memilih Dan Menerapkan Protocol Perutean 
• Minimalkan jumlah protokol routing yang digunakan dalam jaringan. Dua harus menjadi jumlah maksimum protokol yang diizinkan, dengan hanya satu IGP. 
• Mulailah dengan strategi perutean dan mekanisme/protokol perutean yang paling sederhana. 
• Ketika kompleksitas dalam perutean dan pilihan protokol perutean meningkat, evaluasi kembali mempertimbangkan keputusan sebelumnya

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Most Popular